Wednesday, April 29, 2015

PENGANTAR KOMPUTASI MODERN BULAN 3

GERHANA BANYU BIROE
53411033
4IA07
IT EXPO
          Seminar ini diadakan setahun yang lalu tepatnya tanggal 20 dan 21 April tahun 2014 saat saya masih aktif di organisasi yang ada dalam ruang lingkup universitas gunadarma, yaitu BEM Fakultas Teknologi Industri. It Expo merupakan program kerja tahunan yang memiliki konsep seminar dan workshop yang didalamnya terdapat materi mencakup dunia IT hampir secara keseluruhan.
          Materi yang masih begitu begitu hangat dan saya lumayan pahami adalah materi yang dibawakan oleh Dr.Onno W Purbo mengenai Cloud Computing.
            Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya cloud computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari penyedia layananpublic cloud.

Hanya dalam beberapa tahun terakhir hal ini telah menjadi layak dan masuk akal bagi perusahaan untuk memindahkan teknologi mereka ke sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Perubahan ini telah didorong oleh mulai tersedianya Internet berkecepatan tinggi yang tidak hanya tersedia di kantor Anda, tetapi juga di rumah, di warung kopi dan di mana saja anda dapat melakukan penerimaan sinyal telepon seluler. Kenyataan ini telah memungkinkan terjadinya konsolidasi yang revolusioner.

Alasan ekonomi yang menjadi pendorong di belakang konsolidasi ini adalah penghematan biaya yang signifikan dan pengurangan risiko yang diterima oleh perusahaan ketika mereka memusatkan sumber daya teknologi mereka di sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Penyedia layanan publik dapat mengimplementasikan keamanan industri yang paling canggih dan proses ketersediaan yang tinggi serta menawarkan pemantauan dan pemeliharaan server 24x7.
Biaya teknologi yang lebih rendah karena penyedia layanan public dapat berbagi sumber daya teknologi dan melakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak dalam jumlah besar untuk Anda. Saat ini, dengan biaya lebih murah perusahaan dapat mendapatkan perangkat lunak terbaru maupun ketersediaan sistem yang tinggi yang dulunya hanya bisa dijangkau oleh perusahaan besar.
Seminar tersebut sangat berguna bagi mahasiswa jurusan teknik informatika pada umumnya, untuk mereka yang memiliki dan tertarik kepada implementasi komputasi awan dalam suatu konsep jaringa telekomunikasi dan internet, kekurangannya adalah dari segi antusiasme peserta, masih banyak peserta yang kurang fokus dalam menyerap materi yang disampaikan, dan cenderung hanya mengambil sertifikat tanpa menyerap materinya sendiri yang sebetulnya hal itulah yang dibutuhkan.

PRINSIP BERPEGANG TEGUH
                                                    
          Instead of killing and dying in order to produce the being that we are not, we have to live and let live in order to create what we are.
Albert Camus
          Prinsip adalah sebuah modal utama dalam kehidupan, mengingat banyak sekali hal negatif yang berkembang dikalangan masyarakat. Prinsip kadang juga disebut idealisme, sebuah pandangan sendiri, sebuah keyakinan akan sesuatu, sebuah hal yang bisa mengarah kepada fokus kita untuk mencapai tujuan, tanpa terlalu banyak mempedulikan interfensi atau perkataan orang lain.
          Mungkin saya akan menceritakan sedikit pengalaman pribadi saya, yang menurut saya berhasil saya capai dengan sebuah prinsip yang saya pegang teguh, dan diimbangi kerja keras tentunya, hal ini terjadi saat saya memegang jabatan sebagai kepala divisi seni budaya di BEM Fakultas Teknologi Industri satu tahun yang lalu.
          Saya adalah orang yang memiliki passion sangat besar terhadap musik, karena itu saya dipercaya sebagai kepala divisi seni budaya oleh kawan-kawan yang ada di Organisasi, dan saya bertanggung jawab penuh oleh segala program kerja yang ada di divisi tersebut. Dengan prinsip dan passion yang saya miliki saya berhasil menghasilkan 3 buah program kerja baru yaitu Gunadarma Music Clinic, Gunadarma Local Gigs dan Gunadarma Music Invasion.
          Mungkin jika saya ingin mendeskripsikan secara keseluruhan akan terlalu panjang, saya akan fokus bercerita pada konsep yang saya jalankan di akhir masa jabatan saya yaitu Gunadarma Music Invasion, beberapa orang bilang ini adalah sebuah terobosan baru dalam bidang musik di Universitas Gunadarma, dan saya sangat bangga menjadi penggagasnya.
          Konsep festival musik di Gunadarma jauh dari katau sempurna sebelumnya, dikarenakan kendala utama yaitu kurangnya dukungan dari kampus, dan sulit untuk menemukan mahasiswa yang meiliki passion yang sama dibidang musik di Jurusan yang saya naungi yaitu Teknik Informatika, mereka semua terlalu terfokus pada komputer dan lain sebagainya, konsep yang saya tawarkan menganai Gunadarma Music Invasion awalnya ditolak mentah-mentah oleh kampus, bahkan dibilang tidak masuk akal oleh beberapa teman-teman di Organisasi saya, Gunadarma Music Invasion yang saya tawarkan adalah konsep festival musik yang melompat cukup jauh dari jalur, saya ingin adakan besar dan diluar kampus yaitu di rolling stone cafe jakarta selatan yang waktu itu notabene merupakan pusat diadakannya acara musik, dan juga sekaligus markas besar dari majalah musik paling dihormati di Indonesia, RollingStone.
          Banyak sekali kendala yang saya temukan dalam mendirikan acara ini, yang paling banyak adalah masalah finansial, saya harus mendirikan sebuah acara musik dengan biaya produksi sebesar 100 juta rupiah dengan tim seadanya dan jangka waktu persiapan satu bulan. Jika dibayangkan masih tidak masuk akal, tetapi saya beregang teguh pada prinsip saya bahwa konsep festival musik janganlah setengah-setengah, dan dana sebesar itu juga menjanjikan hasil yang maksimal.
          Dukungan dari kampus juga sangat minim, tetapi keteguhan saya dan beberapa kawan saya yang ada di Organisasi lah yang mewujudkan konsep tersebut, akhirnya keterbatasanlah yang memicu kreatifitas, saya memanfaatkan koneksi yang saya miliki ke industri musik, dan juga promosi melalui media sosial secara penuh dan intensif selama satu bulan persiapan.
          Banyak sekali animo negatif yang datang silih berganti selama persiapan pelaksanaan festival musik tersebut, pertanyaan mengenai bagaimana cara saya mendapatkan uang adalah yang paling sering terdengar, kebanyakan dari tim saya merasa pesimis dan meninggalkan saya begitu saja di minggu-minggu terakhir persiapan. Saya tetap berpegang teguh pada konsep awal yang saya yakini, dan beberapa dari teman saya untungnya masih mau mendampingi saya, walaupun tidak sampai sepuluh orang, yang awalnya tim saya berjumlah 50 orang.
          Tetapi pantang sekali saya menarik konsep tersebut, saya hanya ingin mebuktikan bahwa Gunadarma juga bisa memproduksi festival musik yang bagus dan besar dengan sumber daya mahasiswa yang ada, kita berlaku militan dan pantang menyerah, berbagai negosisasi saya usahakan dari ke label musik, ke media, maupun ke sponsor acara sampai-sampai kuliah saya terbengkalai, tetapi saya yakin apa yang saya lakukan akan mendapatkan hasil yang pantas.
          Hasilnya saat festival tersebut berjalan, terbukti 2000orang datang pada malam itu, mereka suka dengan konsep yang sebelumnya saya pikir masak-masak dan saya dirikan dengan kerja keras. 2000orang adalah rekor pengunjung sebuah acara musik yang diadakan di rolling stone cafe, saya diinterview oleh majalah tersebut, sebuah kebanggaan, publik bahkan bertanya-tanya bagaimana bisa Universitas yang tidak dikenal acara musiknya bisa tiba-tiba memproduksi acara musik sekaliber itu. Kuncinya adalah prinsip dan keyakinan diimbangi dengan passion kita terhadap sesuatu yang kita lakukan, saya bilang. Kadang kita harus menutup telinga kita untuk bisa berlari kencang.
GUNADARMA MUSIC INVASION 2014


No comments:

Post a Comment